Pelajaran dari Berwirausaha Sambil Bersedekah
Walaupun belum buka, bangunan yang cukup sederhana di ujung jalan itu
terlihat sudah ramai orang menunggu di depan pintu. Beberapa orang yang berada
di dalam bangunan itu terlihat sedang sibuk mempersiapkan dan merapikan
beberapa barang. Tepat hari Senin pukul 15.00 WIB, orang-orang yang sudah
menunggu berduyun-duyun masuk ke bangunan yang tidak terlalu besar itu.
Dengan ramah dan penuh kesabaran, para pelayanan mencoba melayani pelanggan
mereka dengan sepenuh hati. Ramainya orang tak membuat mereka memancarkan wajah
kusut karena mereka harus melayani pelanggan mereka yang banyak sore itu.
Justru dengan senyuman yang manis dan tulus mereka mencoba melayani termasuk
mencatat, memasak dan mengantarkan setiap pesanan makanan yang dipesan oleh
pelanggan mereka.
Sore itu setiap sudut ruangan penuh sesak oleh manusia-manusia yang lapar.
Manusia-manusia itu didominasi oleh para mahasiswa yang tampaknya sudah sangat
lelah dengan segala aktivitas yang mereka lakukan sepanjang hari. Dengan
canda gurau, mereka mencoba melepas penat sambil menunggu pesanan mereka
datang.
Aku merupakan salah satu customer
di sore itu. Datang karena ajakan seorang teman. Datang karena penasaran dengan
tempat ini. Datang untuk membuktikan langsung apakah benar selama ini informasi
yang beredar tentang rumah makan yang saat ini aku kunjungi. Ya, selama hampir
aku setahun aku merantau di salah satu kota kecil di Jawa Tengah, aku baru
mendengar bahwa rumah makan ini memberikan makanan gratis kepada para
pelanggannya setiap Senin Kamis bagi mereka yang melaksanakan puasa Senin Kamis.
Khusus di hari Jumat mereka akan memberikan buah sebagai dessert secara gatis kepada customer
mereka. Wah, ini merupakan kabar baik bagi aku yang seorang mahasiswa.
Ketika adzan magrib berkumandang, kami menyantap makanan ini. Rasanya
begitu lezat terlebih kami buka puasa bersama-sama dengan customer lain.
Alhamdulillah perut ini sudah terisi. Ketika kaki akan melangkah keluar,
kami menuju meja kasir. Kami menanyakan apakah makanan yang sudah kami makan
benar free alias gratis. Wanita yang berada di balik meja
kasir pun mengangguk dan memberikan kami kertas. Katanya, makanan itu hanya
perlu dibayar dengan membaca tulisan yang tertera di kertas itu. Kami pun
membaca tulisan itu yang ternyata adalah sebuah doa untuk pemilik, keluarga,
karyawan dan usahanya. MasyaAllah.
Kami pun bertanya apakah nggak takut rugi dengan memberikan makanan
rutin gratis tiap minggunya ?
Jawabannya cukup menampar kami. “Allah Maha Pemberi Rezeki mbak, kalau kita
ngeluarin untuk di jalan Allah, nggak bakal berkurang harta kita mbak, justru
sebaliknya. Apa yang kami berikan ini tidak seberapa dengan nikmat Allah SWT
yang sudah diberikan kepada kami. Dengan kami melakukan ini, kami harap akan
semakin banyak orang yang giat beribadah di jalan Allah SWT,” ucap wanita yang
masih memberikan senyumannya itu.
Melalui makanan mereka berbagi kebahagiaan.
Melalui makanan, mereka mencoba meraih surga-Nya.
Melalui makanan, mereka mencoba mendapatkan keberkahan-Nya.
Melalui makanan, mereka mencoba mencari ridho-Nya.
Karena iman, ketulusan dan keikhlasan untuk berbagi.
Tanpa takut harta akan terkurangi.
Rasanya hari itu aku mendapatkan pelajaran yang luar biasa sekaligus
menampar bagiku. “Selama ini apa yang sudah kulakukan,” batinku. Sibuk
untuk membahagiakan diri sendiri sampai lupa untuk membahagiakan orang lain,
Membahagiakan orang lain tidak perlu dengan cara yang mewah. Dari hal yang
sederhana kita pun bisa membahagiakan mereka yang membutuhkan.
Mulai detik itu, aku mencoba membiasakan untuk menyisihkan sebagian uang
bulanan yang ku terima dari orang tuaku di perantauan. Bukan nominal yang besar
tapi bagiku tak apa asal ada niat untuk beribadah kepada Allah SWT. Seorang teman
yang bersamaku ketika makan di rumah makan itu,memberikan aku sebuah link https://donasi.dompetdhuafa.org/. Melalui
link tersebutlah kita bisa berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Rasanya
jalanku dipermudah ketika niatan untuk beribadah kepada Allah SWT. Sama halnya
ketika akan berdonasi melalui Dompet Dhuafa, semakin mudah ketika kita ingin
membantu dan memberikan kebahagiaan untuk orang lain.
“Tulisan ini diikutsertakan dalam
Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”
Komentar
Posting Komentar